Monday, February 01, 2010

Ngeblog dapet duit....

mm.. nemuin web tentang buat blog trus dapet duit... apa bener ya...?? sekarang lagi coba nih... bener ngaknya tergantung nanti yang penting coba dulu lah... itung2 belajar nulis... he..he..h.e..

Saturday, September 08, 2007

TAMAN INDAH

TAMAN INDAH

Wednesday, January 10, 2007

Iseng Doang..... :-p


SERING AKU BERKATA...........



Sering kali aku berkata,
ketika orang memuji milikku,
bahwa sesungguhnya ini hanya titipan,
bahwa mobilku hanya titipan Nya, (walau aku ga punya mobil)
bahwa rumahku hanya titipan Nya, (rumah jg ga punya)
bahwa hartaku hanya titipan Nya, (harta pun seadanya)
bahwa putraku hanya titipan Nya, (blom punya, blom nikah)
tetapi,
mengapa aku tak pernah bertanya,
mengapa Dia menitipkan padaku?
Untuk apa Dia menitipkan ini pada ku?
Dan kalau bukan milikku,
apa yang harus kulakukan untuk milik Nya ini?
Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku?
Mengapa hatiku justru terasa berat,
ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya ?
Ketika diminta kembali,
kusebut itu sebagai musibah,
kusebut itu sebagai ujian,
kusebut itu sebagai petaka,
kusebut dengan panggilan apa saja
untuk melukiskan bahwa itu adalah derita.
Ketika aku berdoa,
kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku,
aku ingin lebih banyak harta,
ingin lebih banyak mobil,
lebih banyak rumah,
lebih banyak popularitas,
dan kutolak sakit,
kutolak kemiskinan,
Seolah ...
semua "derita" adalah hukuman bagiku.
Seolah ...
keadilan dan kasih Nya harus berjalan seperti matematika:
aku rajin beribadah,
maka selayaknyalah derita menjauh dariku,
dan Nikmat dunia kerap menghampiriku.
Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang,
dan bukan Kekasih.
Kuminta Dia membalas "perlakuan baikku",
dan menolak keputusanNya yang tak sesuai keinginanku,
Gusti,
padahal tiap hari kuucapkan,
hidup dan matiku hanyalah untuk beribadah...
"ketika langit dan bumi bersatu,
bencana dan keberuntungan sama saja"


(dari milis tentanga)

Tuesday, December 26, 2006

Renungkanlah Wahai Saudaraku.......


Puisi dakwah

(Suatu inspirasi dari Arkanul Bai`ah)
Katakanlah, Inilah jalanku, aku mengajak kalian kepada Allah dengan bashiroh, aku dan pengikut-pengikutku, mahasuci Allah,
dan aku bukan termasuk orang-orang yang musyrik”.

Ikhwah wal Akhawat, Para Da`i !!
Jalan dakwah panjang terbentang jauh ke depan
Duri dan batu terjal selalu mengganjal, lurah dan bukit menghadang
Ujungnya bukan di usia, bukan pula di dunia
Tetapi Cahaya Maha Cahaya, Syurga dan Ridha Allah
Cinta adalah sumbernya, hati dan jiwa adalah rumahnya
Pergilah ke hati-hati manusia ajaklah ke jalan Rabbmu
Nikmati perjalanannya, berdiskusilah dengan bahasa bijaksana
Dan jika seseorang mendapat hidayah karenamu
Itu lebih baik dari dunia dan segala isinya…

Ikhwah wal Akhawat, Para Junudud Dakwah !! Pergilah ke hati-hati manusia
Ajaklah ke jalan Rabbmu

Jika engkau cinta, maka dakwah adalah FAHAM
Mengerti tentang Islam, Risalah Anbiya dan warisan ulama
Hendaknya engkau fanatik dan bangga dengannya
Seperti Mughirah bin Syu’bah di hadapan Rustum Panglima Kisra

Jika engkau cinta, maka dakwah adalah IKHLAS
Menghiasi hati, memotivasi jiwa untuk berkarya
Seperti Kata Abul Anbiya, Sesungguhnya sholatku ibadahku, hidupku dan matiku semata bagi Rabb semesta”
Berikan hatimu untuk Dia, katakan “Allahu ghayatuna”

Jika engkau cinta, maka dakwah adalah AMAL
membangun kejayaan ummat bila dan di mana saja berada
yang bernilai adalah kerja bukan semata ilmu apalagi lamunan
Sasarannya adalah perbaikan dan perubahan, al ishlah wa taghyir
Dari diri pribadi, keluarga, masyarakat hingga negara
Tingkatkan kerja secara tertib untuk mencapai nusrah dari Allah.

Jika engkau cinta, maka dakwah adalah JIHAD
Sungguh-sungguh di medan perjuangan melawan kebatilan
Tinggikan kalimah Allah rendahkan kalimah syaitan durjana
Kerja keras tak kenal lelah adalah rumusnya,
Tinggalkan kemalasan, lamban, dan berpangkutangan


Jika engkau cinta, maka dakwah adalah TAAT
Kepada Allah dan Rasul, Alqur-an dan Sunnahnya
serta orang-orang bertaqwa yang tertata
Taat adalah wujud syukurmu kepada hidayah Allah
karenanya nikmat akan bertambah melimpah penuh berkah

Jika engkau cinta, maka dakwah adalah TADHHIYAH
Bukti kesetiaan dan kesiapan memberi, pantang meminta
Bersedialah banyak kehilangan dengan sedikit menerima
Karena yang disisi Allah lebih mulia, sedang di sisimu fana belaka
Sedangkan tiap titisan keringat berpahala lipat ganda

Jika engkau cinta, maka dakwah adalah THABAT
Hati dan jiwa yang tegar walau banyak rintangan
Buah dari sabar meniti jalan, teguh dalam barisan
Istiqomah dalam perjuangan dengan kaki tak tergoyahkan
Berjalan lempang jauh dari penyimpangan

Jika engkau cinta, maka dakwah adalah TAJARRUD
Ikhlas di setiap langkah menggapai satu tujuan
Padukan seluruh potensimu libatkan dalam jalan ini,
Engkau da’i sebelum apapun adanya engkau
Dakwah tugas utamamu sedang lainnya hanya sampingan

Jika engkau cinta, maka dakwah adalah TSIQOH
Kepercayaan yang dilandasi iman suci penuh keyakinan
Kepada Allah, Rasul, Islam, Qiyadah dan Junudnya
Hilangkan keraguan dan pastikan kejujurannya…
Karena inilah kafilah kebenaran yang penuh berkah

Jika engkau cinta, maka dakwah adalah UKHUWAH
Lekatnya ikatan hati berjalin dalam nilai-nilai persaudaraan
Bersaudaralah dengan muslimin sedunia, utamanya mukmin mujahidin
Salamatus Shodri merupakan syarat terendahnya, Itsar bentuk tertingginya

Dan Allah yang mengetahui menghimpun hati-hati para da’i dalam cinta-Nya
berjumpa karena taat kepada-Nya
Melebur satu dalam dakwah ke jalan Allah,
saling berjanji untuk menolong syariat-Nya

Moga Allah kelak mengumpulkan kita di Jannah Nya


Wrote By : Ka. Da'wah Kaderisasi FARIS 8

Saturday, December 23, 2006

Ujian Di Atas Sinaran Kebahagiaan (5)


Kamis, 23 Maret 2006

Alarm Hp ku berbunyi, jam menunjukan pukul 4.30 beberapa menit lagi waktu shubuh tiba. Aku bersiap - siap untuk shalat shubuh berjama'ah di musholla ini. Dalam shalat kali ini kembali terasa perasaan harap yang amat sangat kepada Rabb Yang Maha Kuasa. Kurasakan kedekatan dengannya. Dalam shalat ku mengadu tentang kegundahanku, harapanku, doaku, juga memohon yang terbaik bagi mad'u ku.

Setelah aku ke teras ruang ICU. Kubangunkan beberapa teman2 rohis.Sedangkan Bang ahmad & Bang Isma mencari sarapan pagi. Setelah itu kami pun sarapan pagi dengan susu dan sebuah roti. Karena hari ini aku masuk kerja. Aku dan arif langsung pamit setelah sarapan. Walau pun di luar masih hujan. Sampai rumah jam 6.45 lalu siap - siap untuk berangkat kerja.

Jam sudah menunjukkan pukul 16.00 sudah waktunya aku pulang. Aku berencana malam ini pun akan mabit di RS. Karena hari jum'at besok aku libur. Kembali kuajak arif, alhamdulillah dia bisa menemani ku lagi. Rencananya Rif'at juga akan mabit di RS malam ini. Alhamdulillah kalau RS ramai seperti semalam. Jadi bisa mengurangi rasa kesedihan kami dan keluarga Durra.

Jam 18.00 aku sampai dirumah. Setelah shalat magrib aku bersiap2 untuk berangkat ke RS. Sambil menunggu temanku arif. Sekitar jam 20 kami berangakat ke RS. Setibanya disana. Sudah ada Rif'at menunggu. Juga keluarga Durra. Teman2 rohis pun masih setia menunggu dan menjaga Durra. Saat ini kurasakan Ukhuwah yang indah. Benar saja apa yang Rasul Sabadakan : "Orang mu'min itu ibarat satu tubuh, bila ada salah satu bagian tubuh sakit, maka bagian tubuh yang lain pun akan merasakannya juga".

Kulihat Kondisi Durra masih belum menunjukan peningkatan. Walau pun begitu aku tetap optimis, karena aku tau Durra bukan tipe orang yang gampang menyerah, ia selalu bersemangat dan tidak mempunyai jiwa juang yang tinggi. Aku yakin ia akan berusaha untuk bangkit dari tidurnya................

Ujian Di Atas Sinaran Kebahagiaan (4)

Selasa, 21 Maret 2006

Kembali kubuka lembaran hari yang baru. Ternyata Allah masih memberikan kesempatanku untuk menghirup segarnya udara pagi. Aktivitas seperti biasa aku lakukan. Mulai dari kerja sampai pulang ke rumah. Sedangkan berita tentang musibah kecelakaan itu sudah tersebar keseluruh warga sekolah, rohis dan Forum Alumni Rohis. Dan sampai hari ini pun aku menyesal belum sempat menjaga mad'uku di RS Harapan Bunda. Karena tuntutan amanah kerja yang kuemban saat ini. Juga karena kondisi badan ku yang kurang sehat dan cepat lelah memaksaku untuk tidak bisa pergi ke RS. Dan hari ini pun berlalu...................

Rabu, 22 Maret 2006

Sudah 3 hari setelah kecelakaan itu, namun Durra belum juga sadar. Ia masih dirawat di RS. Harapan Bunda. Teman2 Rohis silih berganti menjaga Durra di RS. Begitu pun teman2 Forum Alumni Rohis. Ikhwan & akhwat pun terus memberikan semangat kepada Durra dan keluarganya agar Tabah dan sabar terhadap ujian ini.

Hari aku kerja masuk siang. Jadi aku pulang malam. Setelah bang Isma Sms, aku akan usahakan untuk menjaga Durra malam ini. Walaupun kondisi ku yang kurang sehat. Jam Menunjukan pukul 21.00. aku telp sahabat ku arif untuk menemaniku menjaga Durra malam ini di RS. Arif adalah teman seperjuanganku di Forum Alumni Rohis juga, walaupun kami dari Divisi yang berbeda. Dan kami sudah cukup lama bersahabat. Sampai kami mengetahui kelemahan dan kelebihan masing - masing. Dia juga salah satu sahabat yang paling ku percaya.

Karena aku baru keluar kantor jam 21.30. Kami janjian berkumpul di rumah ku pada jam 22.00. Lalu aku juga menghubungi Imam untuk ikut menjaga Durra di RS. Tepat pada jam 22.30 kami berkumpul di pasar minggu. Lalu kami pun menuju RS. Imam juga membawa teman Dpranya. Sekitar jam 23 kami tiba. Disana sudah berkumpul beberapa Alumni, Bang Ahmad, Isma. Juga beberapa teman Rohis, fery, bambang, supri dan lain2. Keluarganya Durra pun ada. Ibunya, kakaknya bang Dicky juga ayahnya. Tapi tak beberapa lama pun mereka pulang. Dan aku sempat melihat kondisi Durra melalui kaca jendela kamar ruang ICU. Disana kulihat tubuhnya lemah tak berdaya. Serta beberapa selang infus juga selang perafasan juga terpasang pada tubuhnya.

Malam pun semakin larut. Hujan juga turun membasahi. Manambah suasana untuk istirahat memejamkan mata. Teman2 Alumni dan Rohis pun sudah diserang kantuk yang sangat. Aku dan Arif istirahat di musholla Rs yang ukurannya lumayan besar dan nyaman. Jam menunjukan pukul 1.30. Sebelum tidur aku pun berdoa, berharap keesokan paginya Durra akan tersadar dari tidurnya............

Ujian Di Atas Sinaran Kebahagiaan (3)

Senin, 20 Maret 2006

Hari ini aku mendapat informasi dari Bang Isma, bahwa Durra di pindah kerumah sakit Harapan Bunda, pasar rebo. Itu dikarenakan ruang ICU di RSCM sudah penuh. Lalu dipindahkanlah Durra ke ruang ICU RS. Harapan Bunda. Sudah 2 hari setelah kecelakaan itu Durra tidak sadarkan diri. Hari -hari ku pun selalu terfikirkan olehnya. Disamping itu biaya rumah sakit yang terlalu besar. Membuat teman - teman Forum Alumni Rohis mencari dana untuk membantu keluarganya.
Rapat pun di gelar untuk koordinasi tetang musibah ini. Terpaksa acara UP GREADING Forum Alumni Rohis Kami tunda. Dan membahas tentang bagaimana cara untuk membantu keluarganya atas biaya rumah sakit yang sangat mahal. Juga teman2 rohis dan Forum Alumni Rohis membuat jadwal jaga di RS untuk setiap harinya. Untuk hari ini aku tidak sempat jaga di RS. Karena aku baru pulang kerja jam 22.00, kondisi fisik ku pun amat lelah. Sehingga memaksaku untuk istirahat dirumah.


Selasa, 21 Maret 2006

Kembali kubuka lembaran hari yang baru. Ternyata Allah masih memberikan kesempatanku untuk menghirup segarnya udara pagi. Aktivitas seperti biasa aku lakukan. Mulai dari kerja sampai pulang ke rumah. Sedangkan berita tentang musibah kecelakaan itu sudah tersebar keseluruh warga sekolah, rohis dan Forum Alumni Rohis. Dan sampai hari ini pun aku menyesal belum sempat menjaga mad'uku di RS Harapan Bunda. Karena tuntutan amanah kerja yang kuemban saat ini. Juga karena kondisi badan ku yang kurang sehat dan cepat lelah memaksaku untuk tidak bisa pergi ke RS. Dan hari ini pun berlalu...................